Metallic Text Generator at TextSpace.net

Pulau Lombok

PULAU LOMBOK

Lombok dan Sumbawa, adalah dua pulau utama di Nusa Tenggara Barat serta pulau-pulau kecil lainnya yang lebih popular dengan sebutan Gili, menyuguhkan berbagai keindahan alam yang spektakuler, tempat-tempat menarik dan aktifitas untuk para turis di seluruh dunia…

Pulau tropis nan eksotis dan garis pantai yang menawarkan pantai terindah sepanjang masa, iklim nyaman serta keindahan alam pulau perawan ini tidak terlepas dari pesona air sebut saja berbagai aktifitas yang bertalian dengan olahraga air misalnya berenang, menyelam, berlayar, berjemur dibawah terik matahari, berselancar, memancing dan banyak lagi yang lainnya.



Letak & Lokasi
Lombok berada diantara 115^45 dan 119^10 di timur dan selatan khatulistiwa, antara 8^52 dan 9^52 lintang selatan, jadi pulau cantik ini tempat yang strategis, yakni berada di dalam lingkaran segitiga emas terindah di Indonesia diantaranya Nusa Tenggara Timur dengan Komodonya, Bali dengan Pulau Dewatanya, Toraja di Sulawesi dengan keunikan sukunya.

Tanah
Meliputi area seluas 20, 153 kilometer persegi. Dan sebagian besar merupan daerah pegunungan dan perbukitan dengan dataran tinggi dan rendah terbentang dari bagian barat sampai ujung timur pulau Sumbawa. Panjangnya dari barat ke timur sekitar 80 KM. Sumbawa luasnya 300 KM dari barat ke timur dan 100 KM dari bagian utara ke selatan dan garis pantainya panjangnya 2500 KM dan perairan wilayah sepanjang 29,000 kilometer persegi termasuk 137 pulau, yang masing-masing 70 wilayah telah didiami. Sumbawa dengan 75% area tanah hanya memiliki 25% daro jumlah penduduk meskipun Lombok hanya memiliki 75% dari jumlah penduduk

Iklim
Iklim di Lombok pada umumnya hampir sama dengan wilayah Indonesia lainnya. Temperaturnya berkisar dari 21^ sampai 33^ derajat. Ada dua musim yakni musim hujan dan kemarau, musim hujan mulai dari bulan Oktober sampai Maret dan musim kemarau mulai bulan April sampai September, di bulan Januari hujan cukup deras dan anginya bertiup kencang sampai bulan Februari.

Lingkungan
Ekologi laut memegang peranan penting dalam pertumbuhan kerang dan rumput laut serta tumbuh-tumbuhan laut lainnya dimana sebagian besar karang hidup ditemukan di Wilayah Nusa Tenggara. Mereka sangat besar potensinya dalam perkembangan pariwisata, perikanan, dan produk farmasi di masa mendatang. Dengan musim hujan musiman ini, tumbuh-tumbuhan di Nusa Tenggara ditentukan oleh bantuan curah hujan setiap tahun.

Flora & Fauna
Menurut Garis Wallace bahwa Flora dan Fauna di Asia berbeda dengan Australia yang tersebar dari utara menuju selatan antara Pulau Lombok dan Bali. Hutan-hutan banyak ditemukan di daerah pegunungan. Bagian terbesar dari wilayah Lombok adalah perairan pantai, sawah irigasi, dan perairan lainnya. Sementara luas wilayah daratan terbesar ada di Pulau Sumbawa. Khususnya spesies pertumbuhan tanaman memiliki pengaruh yang besar berimbas pada kehidupan penduduk setempat seperti kesambi, bungur, sonokeling, mahoni, jati, ipil, bamboo, tutul dan lain-lain. Bisa juga ditemukan beberapa jenis satwa yang tersebar di kawasan sesuai iklim dan kondisi alam seperti babi liar, rusa kecil, rubah, kadal, landak, kura-kura, dan beberapa jenis ular dan burung seperti pring, beo, bering, koak-kaek, cucak rawa dan lain-lain.

Agama
Penduduk asli Pulau Lombok pada mulanya menganut animisme dan diyakini berasal dari utara dan barat Birma atau India. Saat ini, orang-orang sebagian besar beragama Islam sekitar 90% dari jumlah penduduk tetapi ada juga pemeluk agama lain seperti hindu bali ( sebagian besar berada di bagian barat), kristen dan budha. Menariknya, bentuk kehidupan beragama yang beragam dengan tempat-tempat ibadah dan ritual-ritual keagamaan yang selalu berdampingan.
Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam. Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini.

Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, masih dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja. Konon hal ini terjadi karena penyebar Islam saat itu mengajarkan Islam secara bertahap dan karena suatu hal tidak sempat menyempurnakan dakwahnya.
Di Cakranegara (dulu bernama kerajaan Cakranegara) Kota Mataram sekarang, dulunya ditemukan Naskah Lontar Kuno oleh Ekspedisi Belanda (KNIL) Kemudian diambil lalu dibawa ke Belanda, naskah lontar ini sebenarnya berada di Kerajaan Selaparang (sekarang sekitar daerah Pringgabaya, Lombok Timur), namun pada saat peperangan antara Bali dan Lombok, kerajaan Selaparang telah kalah karena diserang secara tiba-tiba, dan akhirnya semua harta benda milik kerajaan selaparang dirampas oleh pasukan Bali, sisa-sisa yang tidak terbawa kemudian dibakar. Termasuk mahkota emas Raja selaparang (Pemban Selaparang) dan naskah lontar Negara Kertagama yang sedang dipelajarai oleh para Putra dan Perwira kerajaan Selaparang. Halaman ini ditambahkan oleh Lalu Zulkarnain, bekerja pada Sekretariat Daerah Kota Mataram.

Penduduk & Budaya
Kelompok suku/etnis memiliki adat dan tradisi turun-temurun yang masih terlihat jelas sampai saat ini. Adat upacara perkawinan yang paling banyak disoroti disamping tradisi penangkapan cacing laut ( Bau Nyale) di pantai selatan Lombok yakni Pantai Seger, Kuta, Selong Belanak, Mawun serta Kaliantan.

Pemerintahan
Sebagai sebuah daerah provinsi, wilayah otonomi ini dikepalai oleh seorang Gubernur yang dipilih dalam jangka waktu 5 tahun oleh parlemen daerah dan disetujui oleh Presiden Republik Indonesia. Seorang Gubernur sangat memegang peranan penting dalam pelaksaan administrasi, mengkoordinir, perencana, pengembang dan memajukan segala aspek kehidupan sosial.

Ada 7 kabupaten dan 2 kotamadya berdasarkan wilayah dan administrasi sebagai berikut:

1. Kabupaten Lombok Barat, ibukota Gerung
2. Kabupaten Lombok Tengah, ibukota Praya
3. Kabupaten Lombok Timur, ibukota Selong
4. Sumbawa Barat ibukota Taliwang
5. Kabupaten Sumbawa, ibukota Sumbawa
6. Kabupaten Dompu, ibukota Dompu
7. Kabupten Bima Ibukota Rababima
8. Kabupaten Lombok Utara
Tambahan 2 kotamadya adalah kotamadya Mataram dan Kotamadya Bima

Pulau Lombok (jumlah penduduk pada tahun 2001: 2.722.123 jiwa)[1] adalah sebuah pulau di kepulauan Sunda Kecil atau Nusa Tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelat barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa. Pulau ini kurang lebih berbentuk bulat dengan semacam "ekor" di sisi barat daya yang panjangnya kurang lebih 70 km. Luas pulau ini mencapai 5.435 km², menempatkannya pada peringkat 108 dari daftar pulau berdasarkan luasnya di dunia. Kota utama di pulau ini adalah Kota Mataram.
Lombok termasuk provinsi Nusa Tenggara Barat dan pulau ini sendiri dibagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kotamadya:

Geografi

Selat Lombok menandai batas flora dan fauna Asia. Mulai dari pulau Lombok ke arah timur, flora dan fauna lebih menunjukkan kemiripan dengan flora dan fauna yang dijumpai di Australia daripada Asia. Ilmuwan yang pertama kali menyatakan hal ini adalah Alfred Russel Wallace, seorang Inggris di abad ke-19. Untuk menghormatinya maka batas ini disebut Garis Wallace.
Topografi pulau ini didominasi oleh gunung berapi Rinjani yang ketinggiannya mencapai 3.726 meter di atas permukaan laut dan menjadikannya yang ketiga tertinggi di Indonesia. Gunung ini terakhir meletus pada bulan Juni-Juli 1994. Pada tahun 1997 kawasan gunung dan danau Segara Anak ditengahnya dinyatakan dilindungi oleh pemerintah. Daerah selatan pulau ini sebagian besar terdiri atas tanah subur yang dimanfaatkan untuk pertanian, komoditas yang biasanya ditanam di daerah ini antara lain jagung, padi, kopi, tembakau dan kapas.

Demografi

Sekitar 80% penduduk pulau ini adalah suku Sasak, sebuah suku bangsa yang masih dekat dengan suku bangsa Bali, tetapi sebagian besar memeluk agama Islam. Sisa penduduk adalah orang Bali, Jawa, Tionghoa dan Arab.

Bahasa

Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Di seluruh Lombok sendiri bahasa Sasak dapat dijumpai dalam empat macam dialek yang berbeda yakni dialek Lombok utara , tengah, timur laut dan tenggara. Selain itu dengan banyaknya penduduk suku Bali yang berdiam di Lombok (sebagian besar berasal dari eks Kerajaan Karangasem), di beberapa tempat terutama di Lombok Barat dan Kotamadya Mataram dapat dijumpai perkampungan yang menggunakan bahasa Bali sebagai bahasa percakapan sehari-hari.

Sejarah

Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali pada masa itu. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. [2]. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.

Pariwisata

Lombok dalam banyak hal mirip dengan Bali, dan pada dasawarsa tahun 1990-an mulai dikenal wisatawan mancanegara. Namun dengan munculnya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 dan krisis-krisis lain yang menyertainya, potensi pariwisata agak terlantarkan. Lalu pada awal tahun 2000 terjadi kerusuhan antar-etnis dan antar agama di seluruh Lombok sehingga terjadi pengungsian besar-besaran kaum minoritas. Mereka terutama mengungsi ke pulau Bali. Namun selang beberapa lama kemudian situasi sudah menjadi kondusif dan mereka sudah kembali. Pada tahun 2007 sektor pariwisata adalah satu-satunya sektor di Lombok yang berkembang.

Destinasi objek pariwisata


Baca selengkapnya »

0 Comment's:

Posting Komentar

Popular Posts

Image by FlamingText.com

Copyright © Jaringan Komputer 2010

Template By Ziknaghtkj Ngook